Membacakan Cerita, Bagaimana Baiknya?
Membacakan cerita adalah hadiah terindah yang bisa diberikan orangtua kepada anak.
Tiap malam ibu Jim sudah kelelahan bekerja. Sang ayahlah yang rajin membacakan cerita untuknya setiap malam. `'Mendengarkan cerita dari ayah membuat saya tenang dan lebih fokus,'' kenang Jim dalam suratnya kepada Roosie Setiawan, ketua komunitas Reading Bugs.Itu cerita masa lalu. Di usia dewasanya Jim Trelease menulis buku Read Aloud Handbook yang baru diluncurkan di Jakarta. Pria asal Amerika itu menuliskan, bahwa dia adalah gambaran anak yang ingin tahu segalanya.
Membacakan cerita dengan disuarakan itu ternyata mampu menambah perbendaharaan kata, pengetahuan dasar, rasa ingin tahu, dan menstimulasi keingintahuannya yang saat itu berusia 12 tahun, terhadap bacaan.''Jadi ketika ayah duduk membacakanku buku dari perpustakaan, majalah, dan koran harian setiap malam, sesungguhnya dia telah memperkenalkanku kenikmatan membaca,'' tulis Jim.Karena pentingnya read aloud itu, Rossie Setiawan, pendiri komunitas Reading Bugs, menyarankan kepada setiap orangtua untuk menyediakan waktu setidaknya 30 menit untuk membacakan cerita kepada anaknya.
Dengan metode ini, anak tidak hanya mendengarkan cerita dari orangtuanya saja tetapi dalam proses itu anak belajar mengenai arti sebuah kata dan kalimat. Anak-anak juga akan belajar mengucapkan sebuah kata atau kalimat dan melihat sebuah struktur tulisan. Lama kelamaan mereka akan terbiasa dengan membaca dan menyukai kegiatan tersebut. ''Membacakan cerita merupakan hadiah terindah yang bisa diberikan orangtua kepada anak,'' ujarnya.
Bentuk rekreasiDari tinjauan psikologis, Diennaryati Tjokrosuprihatono, menyebutkan membacakan cerita untuk anak dengan suara lantang bisa menjadi sebuah bentuk rekreasi bagi mereka. Jika bagi anak kegiatan itu menjadi menyenangkan maka akan cenderung diulang-ulang sehingga keinginan anak untuk membaca terus terpupuk. ''Membaca itu itu sangat penting karena akan menambah pengetahuan dan keterampilan anak...
plagiat full dari republika klik sene
0 komentar:
Posting Komentar